Jumat, 15 Februari 2013

Gas Elpiji Langka, Pertamina Harus Tegas



Pontianak, Kelanggaan 3 kilogram gas elipiji dalam beberapa waktu terakhir di Kota Pontianak, kata anggota Komisi B DPRD Kota Pontianak, Alfian Alminardi, hendaknya Pertamina tegas terhadap agen maupun pangkalan yang terindikasi memanfaatkan situasi tersebut.
 
“Komisi B DPRD Kota Pontianak akan memanggil pihak Pertamina Kalbar untuk mengklarifikasi hal tersebut secara langsung, mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang sudah lama terjadi,” ujarnya Jumat (15/2).
 
Kata dia, pihak Pertamina harus memberikan ketegasan terhadap agen maupun pangkalan yang memanfaatkan situasi kelangkaan tersebut.
Hal ini lanjutdia,  sebagai efek jera bagi mereka. Sebab walau bagaimanapun, sejak konversi ke minyak tanah, gas 3 kilogram menjadi kebutuhan yang krusial bagi masyarakat Kota Pontianak.
 
Alfian mengatakan, ketegasan yang diberikan tak cukup hanya dengan surat peringatan saja. Sebab apabila dilakukan seperti itu, maka dampak yang ditimbulkan tak akan berarti bagi pelaku penyelewengan.
“Kalau hanya SP 1 atau 2, ini pasti tidak berdampak apapun. Setelah itu bisa saja mereka melakukannya kembali. Namun disini yang dirugikan adalah masyarakat. Jadi kalau perlu, cabut saja izinnya,” tegas dia.
 
Penyelewengan, lanjut Alfian, kemungkinan besar dapat terjadi di tingkat agen. Sebab sebagai penyalur resmi dibawah Pertamina, agen tak hanya menjual tabung gas 3 kilogram, namun semua ukuran mulai 12 sampai 50 kilogram.
 
Katanya lagi, bisa saja agen menimbun gas 3 kilogram, karena informasi kelangkaan pasti mereka tahu. Jadi gas ukuran yang besar bisa cepat laku. Akan tetapi, menjadi tanggung jawab Pertamina dalam melakukan pengawasan ketat,” harap Alfian.
 
Sementara itu, Sales Representatif LPG Pertamina Wilayah VII Kalbar, Sulistya Adi, mengatakan saat ini pihaknya secara ketat mengawasi agen dan pangkalan yang mendistribusikan gas 3 kilogram. Sebab sejak mengalami kenaikan karena terhambatnya pasokan, sampai saat ini masih ada pangkalan yang menjual di atas HET.
 
“Tetapi sampai saat ini sudah lebih tertib kembali. Namun belum semuanya. Jadi setiap hari akan kita optimalkan melakukan pengawasan ke agen, dan akan diinformasikan,” janjinya.
 
Ia juga mengakui bahwa kelangkaan gas 3 kilogram tersebut, disebabkan adanya gangguan dalam pendistribusian gas ke Pontianak. Dimana angkutan yang menggunakan kapal, terkendala oleh faktor cuaca.
 
Itupun kata dia, hanya kurang lebih satu minggu saja distribusi terganggu. “Setelah itu kembali normal. Namun memang ada beberapa pangkalan yang belum menurunkan harganya. Tapi saya yakin dalam waktu dekat semuanya kembali normal,” ujarnya mengakhiri. Joe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar