Pontianak, Kelanggaan
3 kilogram gas elipiji dalam beberapa waktu terakhir di Kota Pontianak,
kata anggota Komisi B DPRD Kota Pontianak, Alfian Alminardi, hendaknya
Pertamina tegas terhadap agen maupun pangkalan yang terindikasi
memanfaatkan situasi tersebut.
“Komisi
B DPRD Kota Pontianak akan memanggil pihak Pertamina Kalbar untuk
mengklarifikasi hal tersebut secara langsung, mengenai kelangkaan gas
elpiji 3 kilogram yang sudah lama terjadi,” ujarnya Jumat (15/2).
Kata
dia, pihak Pertamina harus memberikan ketegasan terhadap agen maupun
pangkalan yang memanfaatkan situasi kelangkaan tersebut.
Hal
ini lanjutdia, sebagai efek jera bagi mereka. Sebab walau
bagaimanapun, sejak konversi ke minyak tanah, gas 3 kilogram menjadi
kebutuhan yang krusial bagi masyarakat Kota Pontianak.
Alfian
mengatakan, ketegasan yang diberikan tak cukup hanya dengan surat
peringatan saja. Sebab apabila dilakukan seperti itu, maka dampak yang
ditimbulkan tak akan berarti bagi pelaku penyelewengan.
“Kalau
hanya SP 1 atau 2, ini pasti tidak berdampak apapun. Setelah itu
bisa saja mereka melakukannya kembali. Namun disini yang dirugikan
adalah masyarakat. Jadi kalau perlu, cabut saja izinnya,” tegas dia.
Penyelewengan,
lanjut Alfian, kemungkinan besar dapat terjadi di tingkat agen. Sebab
sebagai penyalur resmi dibawah Pertamina, agen tak hanya menjual tabung
gas 3 kilogram, namun semua ukuran mulai 12 sampai 50 kilogram.
Katanya
lagi, bisa saja agen menimbun gas 3 kilogram, karena informasi
kelangkaan pasti mereka tahu. Jadi gas ukuran yang besar bisa cepat
laku. Akan tetapi, menjadi tanggung jawab Pertamina dalam melakukan
pengawasan ketat,” harap Alfian.
Sementara
itu, Sales
Representatif LPG Pertamina Wilayah VII Kalbar, Sulistya Adi,
mengatakan saat ini pihaknya secara ketat mengawasi agen dan pangkalan
yang mendistribusikan gas 3 kilogram. Sebab sejak mengalami kenaikan
karena terhambatnya pasokan, sampai saat ini masih ada pangkalan yang
menjual di atas HET.
“Tetapi
sampai saat ini sudah lebih tertib kembali. Namun belum semuanya. Jadi
setiap hari akan kita optimalkan melakukan pengawasan ke agen, dan akan
diinformasikan,” janjinya.
Ia
juga mengakui bahwa kelangkaan gas 3 kilogram tersebut, disebabkan
adanya gangguan dalam pendistribusian gas ke Pontianak. Dimana angkutan
yang menggunakan kapal, terkendala oleh faktor cuaca.
Itupun
kata dia, hanya kurang lebih satu minggu saja distribusi terganggu.
“Setelah itu kembali normal. Namun memang ada beberapa pangkalan yang
belum menurunkan harganya. Tapi saya yakin dalam waktu dekat semuanya
kembali normal,” ujarnya mengakhiri. Joe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar